Perjalan Bisnisq


Kaos, mie+coki2, cetak2, pulsa, kovenksi, burjo, desain logo, cetak2,,pin, cincin kawin

Nilai Bahasa Inggris "D"


Dalam benak saya,nilai bukanlah sesuatu hal yang begitu berpengaruh bagi kehidupan saya. Nilai suatu mata kuliah hanyalah sebuah nilai,yang bisa saja direkayasa baik oleh dosen maupun mahasiswa,hehehe. Nilai yang sebenarnya adalah ketika kita paham dan mampu menerapkannya dalam mempermudah kehidupan kita,karena itulah gunanya ilmu yang kita pelajari. (Itu pendapat saya seh).

Nilai Bahasa Inggris IV saya memang "D", itu saya dapat karena tidak memenuhi kehadiran 75%, bukan mencoba beralasan, tpi knapa saya melakukan itu karena memang pelajarannya membosankan, tiap masuk kelas hanya suruh ngarang cerita 1 paragraf, presentasikan, revisi. Mungkin seselaki dosen memberi materi yang sangat textbook sekali. Klo cuma seperti itupun temen saya juga bisa. Bukan bermaksud meremehkan, tapi itu yg ada dalam benak saya. Silahkan dluruskan kalau saya salah,hehehe

Mungkin juga ada yang bilang, "kalau tidak masuk kelas itu sama saja tidak menghargai dosen", okelah, saya terima itu, tapi saya juga butuh dihargai dengan proses mata kuliah yang bermutu.

Kasus ini sudah hampir saya lupakan, tapi tiba-tiba muncul kasus baru. Bahwa pihak PPB (pengelosa mata kuliah English d kampus saya) mengadakan remidi, dengan biaya @Rp 200.000,- jika yang ingin menempuh jalan cepat dengan 4 kali pertemuan, atau dengan cara mengulang 1 semester dengan biaya sama @60.000,-. Wow, sangat aneh lagi bagi saya, bukannya harusnya dengan prtemuan 4 kali harusnya lebih murah?atau ini hanya akal-akalan pihak PPB saja agar meraup banyak keuntungan?

Memang, jika saya perhatikan hal itu wajar, karena dosen harus ekstra keras dengan prtemuan 4 kali, tapi bagaimana nantinya dengan mahasiswa yg kurang mampu? Ga cuma itu, sebenarnya saya sendiri juga keberatan akan hal ini. Pendidikan harusnya bisa di akses oleh semua kalangan, bukan hanya sebagian. Please,,koreksi diri juga kenapa banyak yg dibawah 75% kehadirannya.

Saya cuma bisa bilang, kalau dalam ijasah boleh ada nilai "D", saya tidak akan mengulang mata kuliah ini. Hehehehehehehe,,biar itu jadi kenangan buat saya. Akan saya buktikan, bahwa nilai bukanlah satu-saatunya jalan menggapai kesuksesan.

Just share what in my mind. No offense.

motivasi menjadi pengusaha


Sederhana saja sebenarnya,,motivasi saya menjadi pengusaha adalah tidak lebih karena saya tidak sanggup untuk menjadi pegawai. Intinya jika saya menjadi pegawai maka saya akan menjadi pegawai yang bodoh.

Saya lebih menyukai tantangan dan kebebasan. Saya tidak sanggup untuk berangkat pagi pulang sore,,karena saya sanggupnya brangkat dan pulang kapan saja. Saya tidak sanggup jika penghasilan saya di atur orang lain,,saya hanya sanggup mengatur penghasilan saya sendiri.

Tidak ada hal lain pastinya,,saya hanya berusaha bekerja dengan jalan yang saya bisa. Sama dengan karyawan/pegawai,,mereka bekerja dengan caranya sendiri.

Saya tidak ingin mengompor-ngompori ataupun mengajak anda untuk menjadi pengusaha. Saya hanya mengajak agar anda dapat berperan dengan cara yang anda sukai. Jadi apapun anda,pengusaha maupun pegawai,sama-sama mulianya,karena tujuan utama anda pasti ingin membahagiakan orang-orang yg anda cintai.

Lagian,,kalau semua orang jadi pengusaha...siapa yang nantinya jadi pegawai saya?hehehehe

Last,,hargailah setiap pekerjaan yang dimiliki. Pengusaha,pembantu,karyawan,supir,cleaning service,pedagang,,,semua adalah jalan menggapai kedamaian bersama dalam keberagaman.

Keep spirit of work.

posisikan diri dengan bijak


Hari ini ada sesuatu yang berbeda yang saya rasakan. Hal itu adalah betapa TIDAK BAIKnya membawa pekerjaan kantor kerumah. Sebenarnya bukan masalah membawanya kerumah, tapi bagaimana kita bisa mengerjakannya di saat yang tepat. Jangan sampai waktu yang seharusnya digunakan untuk keluarga malah menjadi terbengkalai karena pekerjaan. Jika memang terpaksa untuk mengerjakan diwaktu-waktu keluarga, minta ijin terlebih dahulu kepada keluarga kita dan berjanji akan menggantinya di lain waktu.


Dilain sisi, keluarga juga harus mengerti saat kita meminta ijin untuk mengerjakan hal lain. Karena jika tidak malah akan menimbulkan konflik baru dalam keluarga. Karena kesibukan ataupun konsentrasi yang diganggu mampu menjadikan amarah yang meletup-letup tanpa terkendali.

Tentunya, perlu ada kendali emosi dari semua pihak. Kedepankan berfikir positf. Selalu berfikir mungkin dia sedang kelelahan....mungkin dia sedang butuh perhatian...mungkin...mungkin...dan mungkin.., yang intinya sebenarnya untuk membentuk pola pikir emosional yang terkendali. Yakinlah, dengan berfikir positif, meyakini segala hal pasti ada sebab dan hikmahnya, maka semua akan berakhir membahagiakan. Posisikan diri dengan bijak, lakukanlah segala hal dengan waktu dan tempat yang tepat.

good night cintaku....
semoga kamu cepat sembuh...
maaf yang telah melupakanmu sejenak karena keegoisanku...:-)
i love you...

starting to be positive in feeling, thinking and acting....


Saya melihat ada banyak hal positif dalam dunia ini. dari setiap detik yang kita lalui, dari setiap pengalaman yang kita rasakan. dalam kebahagiaan ada hal positif, dalam kesedihan pun ada hal positf. suka-duka, cinta-benci, sukses-gagal, harapan-kenyataan, semua selalu ada hal positif. tinggal kita yang harus memilihnya, apakah akan selalu mengambil yang positif atau terlalu membesar-besarkan yang negatif?

Mulai saat ini, untuk mengawali petualangan saya dalam blog baru ini, saya memilih untuk merasa, berfikir dan bertindak positif. Bagaimana dengan anda? maka saran saya, pilihlah dengan bijak. :-)